Majesta Anggraeni

“City Hunter” dimulai dengan bunyi letupan keras kemarin, penonton diperkenalkan dengan scene di Burma tahun 1983. Banyak orang yang bukan korea dan penonton yang masih muda tidak akan sadar bahwa darah Lee Yoon Sung (Lee Min Ho) dan ayah angkatnya didasarkan pada kisah nyata. (*Kalimat terakhirnya ga yakin terjemahannya, jadi mianhe kalo rancu)

Pemboman Rangoon pada tahun 1983 merupakan suatu percobaan pembunuhan terhadap Presiden Korea Selatan, Chun Doo ketika ia berkunjung ke Burma. Mobil presiden terlambat kaarena kemacetan lalu lintas dan ia tidak dapat menhindari malapetaka. Sungguh tragis, bom membunuh 21 orang dan melukai 46 orang lainnya yang sedang menunggu kedatangan presiden. Adapun yang terbunuh diantaranya adalah penasihat kepresidenan, jurnalis, dan para pengawal presiden. Menurut dugaan, teror tersebut didalangi oleh Korea Utara; bagaimanapun, pemerintahan Korea Selatan tidak dapat menemukan fakta-fakta yang spesifik.

Aktor Park Sang Min, berperan sebagai ayah biologi Lee Yoon Sung, Park Moo Yeol dan Kim Sang Joong, berperan sebagai ayah angkat Lee Jin Pyo, memperlihatkan kemampuan akting mereka yang berkarisma dengan serangkaian aksi yang yang terkesan nyata. Park Sang Min bukanlah orang baru dalam memerankan seorang agen pemerintah. Ia mendapat banyak tepuk tangan untuk perannya sebagai Lee Sung Mo, seorang agen Intelegen Korea yang ingin membalas dendam dalam drama tahun lalu “Giant.”

Setalah episode perdana mengudara, para netizen berkomentar di website resmi 'City Hunter',  mereka berkata, "Akting Park Sang Min dan Kim Sang Joong sangat luar biasa". "Episode pertama sungguh di luar dugaanku". Menurut data yang diperoleh dari ABG Nielson bahwa episode perdana 'City Hunter' mencapai 10,5% penonton nasional. Sedikit unggul dari 'Romance Town' yang memperolah 10,3%. 'The Greatest Love-nya' Cha Seung Won dan Gong Hyo Jin mendapat 17,4%.

* * *